3000 tahun lalu, kaum terapung dari negeri Cina kuno tinggal di atas
rumah-rumah di atas air. Mereka makan malam di udara terbuka.
Setiap keluarga tinggal di atas panggung di sebuah teluk. Ketika seorang
anak lelaki sudah tumbuh dewasa, dia akan berdiri di tepi panggungnya dan
memanggil. Gadis yang dicintainya akan memanggilnya kembali. Lalu pemuda itu
akan membangun sebuah jembatan dari panggungnya menuju panggung si gadis.
Jika keluarga si pemuda menyukai si gadis, mereka akan membantu membangun
jembatan itu. Kedua rumah mereka akan digabungkan dan kedua keluarga akan
menjadi satu.
Pada suatu hari, seorang pemuda terapung mendengar bisikan dari atas
cakrawala. Bisikan itu datang dari seorang gadis yang tinggal nun jauh di sana.
Mereka saling memanggil dalam kurun waktu yang lama. Mereka memutuskan untuk
menikah.
Keluarga si pemuda bilang tidak. Gadis itu berasal dari kalangan yang
berbeda dan terlalu
jauh. Tapi si pemuda bersikeras. Ia mulai membangun jembatan menuju cakrawala. Ia menggali dalam ke dasar laut untuk membangun fondasi yang kuat.
jauh. Tapi si pemuda bersikeras. Ia mulai membangun jembatan menuju cakrawala. Ia menggali dalam ke dasar laut untuk membangun fondasi yang kuat.
Keluarganya tidak membantu. Kata mereka, tradisi menikahi tetangga
memberikan kekuatan pada komunitas mereka.
Mereka menamakan jembatan si pemuda “Jembatan Bisikan“. Mereka menyuruhnya berhenti membangunnya. Namun si Pemuda tidak peduli. Ia membangun jembatan itu selama delapan tahun.
Mereka menamakan jembatan si pemuda “Jembatan Bisikan“. Mereka menyuruhnya berhenti membangunnya. Namun si Pemuda tidak peduli. Ia membangun jembatan itu selama delapan tahun.
Ketika jembatan selesai, ia bertemu dengan gadis yang berbisik dari
cakrawala. Mereka pun menikah di atas jembatan istimewa itu.
Tahun berikutnya, badai besar datang menghantam. Badai itu memusnahkan
rumah panggung kaum terapung.
Namun jembatan bisikan itu tetap tegar !
Dan begitulah pula dengan kita. Benda yang membutuhkan waktu lama untuk
membangunnya akan membutuhkan waktu lama pula untuk memusnahkannya.
Melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan itu memang sulit. Tapi setelah
ia tuntas, maka tidak bisa lagi dibuyarkan. Untuk memastikan agar tradisi lama
tetap bisa mempertahankan kekuatannya, maka ubahlah.
(Mutiara Kebijakan Timur, oleh C.F. Wong)
(Mutiara Kebijakan Timur, oleh C.F. Wong)
Kunci-Kunci Sukses
Bagi saya, cerita di atas sangat mengesankan. Maknanya sangat dalam. Dalam
cerita itu, andapun dapat menangkap makna-makna yang luar biasa.
Bagi anda yang menginginkan kesuksesan bisnis, maka cerita jembatan cina
kuno itu, harusnya memberi anda inspirasi dan semangat. Dalam cerita itu,
terkandung kunci-kunci sukses yang abadi.
Kunci-kunci itu tak terbantahkan. Ia telah berulang kali digunakan oleh
semua (semua!) orang sukses. Tak peduli orang-orang sukses tersebut tadinya
miskin, cacat, didiskriminasi, bodoh, mau bunuh diri, atau bagaimana pun.
Kunci-kunci itu telah menolong mereka. Kunci-kunci yang sama akan terus
menolong siapa saja yang benar-benar ingin sukses.
Apa saja kunci-kunci sukses dalam cerita itu? Saya menemukan ada tiga yang
utama:
1. Tujuan yang jelas.
2. Berani merubah tradisi
3. Kesabaran tiada akhir.
2. Berani merubah tradisi
3. Kesabaran tiada akhir.
1. Tujuan yang jelas.
Tujuan sang pemuda jelas. Ia harus menghubungkan rumahnya dengan rumah
gadis idamannya dengan sebuah jembatan.
Sang pemuda tahu, jembatan itu panjang. Maka ia membangun jembatan yang
sangat kuat. Karenanya, jembatan itu harus dibangun dengan fondasi yang sangat
dalam ke dasar laut. Perhitungan tepat. Jembatan itu tahan dihantam badai.
Tujuan jelas sangat penting dalam bisnis. Inilah awal semua cerita bisnis.
Apakah tujuan anda berbisnis? Apakah uang dan kekayaan melimpah? Atau Kedudukan
terhormat? Popularitas? Atau pembuktian diri? Atau apa?
Saya menawarkan, buatlah tujuan bisnis anda adalah : Memberi manfaat besar
bagi sesama dengan menggunakan kekayaan berlimpah. Jadi, berbisnis itu memang
untuk kaya. Punya uang dan kekayaan melimpah. Tapi uang dan kekayaan itu hanya
alat. Alat untuk memberi manfaat untuk sesame.
Jadi, buat penghasilan anda Rp. 5 milyar per bulan. Maka anda dapat membangun
rumah sakit gratis, sekolah gratis, beasiswa, investasi bisnis kecil, dan
sebagainya. Pokoke tujuan anda adalah memberi manfaat bagi sesama. Dengan
begitu hidup anda akan tenang dan bahagia.
Otak anda akan bekerja sesuai tujuan anda. Bila tujuan anda Rp. 100 juta,
maka otak anda akan bekerja di tingkat Rp. 100 juta itu. Coba tetapkan tujuan
Rp. 1 juta, maka otak anda akan bekerja sepersepuluhnya. Karenanya, tetapkan
tujuan bisnis tinggi. Dengan itu, otak dan tindakan anda akan mengikuti.
Setelah menetapkan tujuan, berhati-hatilah pada pada Pencuri Mimpi. Pencuri
Mimpi adalah orang-orang yang berusaha mencuri tujuan anda. Mereka menghalangi
anda. Mereka melemahkan semangat anda. Mereka mengatakan masalah dan resiko
yang akan anda hadapi. Mereka juga memberi gambaran kegagalan anda.
Bila anda menuruti kata mereka, saya pastikan anda akan berhenti. Sang
pemuda Cina akan berhenti membangun jembatan ketika ia mendengar kata-kata
keluarganya untuk berhenti dan hanya mencari istri dari tetangganya saja. Keluarga
sang pemuda telah berusaha menjadi pencuri mimpi. Untung sang pemuda tak
mendengarkannya.
Pernahkan anda ingin kenalan dengan gadis/pria yang menarik bagi anda?
Begitu anda mau bergerak, anda mendengar suara-suara negatif di benak anda.
Anda ikuti suara negatif itu. Anda pasti berhenti bergerak.
Anda paling-paling cuma memandangnya dari kejauhan. Anda bayangkan betapa
enaknya bisa kenalan. Tapi anda masih tidak bergerak. Tapi begitu anda berpikir
: “Saya akan mengenalnya. Apapun yang terjadi. Malu, malu dah.“ Jreng anda pun
bertindak.
2. Berani Merubah Tradisi
Sang pemuda Cina hidup dalam suatu tradisi. Menikah dengan tetangga. Tapi
ia tidak mau menerima tradisi itu. Ia merubahnya. Ia menginginkan sesuatu yang
tidak biasa.
Karena itu, ia jadi orang luar biasa. Meski untuk itu, ia harus membayar
harganya. Tidak didukung keluarga dalam kerja besarnya.
Dalam hidup banyak tradisi. Misalnya sekolah tinggi, dapat kerja bagus.
Banyak orang yang ingin bisnis tapi tidak berani merubah tradisi itu. Akhirnya
keingingan itu terpendam dan hilang. Mereka menyerah pada tradisi. Mereka
memilih jadi orang biasa-biasa saja.
Pilihannya ada pada anda. Apakah anda benar-benar mau mencapai tujuan anda
di atas. Bila benar-benar mau, maka anda harus membayar harganya.
Harga tujuan mengikuti tujuannya. Bila tujuan anda rendah, maka harganya
juga rendah. Bila tujuan anda tinggi, maka harganya juga tinggi.
Bila anda ingin pendapatan Rp.100 juta per bulan, anda tidak mungkin
mendapatkannya dengan menjadi karyawan. Anda harus berbisnis. Meski dengan
begitu anda harus berjuang merubah banyak tradisi. Terutama tradisi dalam
pikiran anda sendiri.
Dalam diri setiap manusia, ada hambatan mental. Apakah bentuknya keraguan,
ketakutan, kurang percaya diri, dan sebagainya. Ketika hambatan mental ini
muncul, maka anda pasti jadi orang yang kendur semangat dan takut menghadapi
resiko. Anda cenderung mundur ke belakang.
Untuk mengatasi masalah ini, anda harus fokus pada tujuan anda. cara
praktis, anda teriakkan tujuan anda berulang kali. Sang pemuda Cina pun begitu.
Keraguan dan ketakutan menghampirinya. Tapi ia fokus pada tujuannya.
Keinginannya menikah dengan gadis pujaan, membakar lagi semangatnya.
Cara kedua, ingatlah bila anda menyerah anda harus memulai berjuang dari
awal. Itu kondisi yang lebih buruk daripada meneruskan perjuangan.
Cara ketiga, ingatlah bahwa semua hal buruk itu pasti berlalu. Betapa
susahnya pun anda sekarang, semua kesusahan itu akan berlalu. Anda akan
mengenang kesusahan itu sebagai hal yang indah.
Cara keempat, berkumpullah dengan orang-orang yang sudah sukses mengatasi
hambatan mental dalam dirinya. Bergaul dengan orang yang pantang menyerah akan
berpengaruh pada diri anda.
Cara kelima, bacalah kisah-kisah hidup orang-orang sukses. Pelajari apa sih
rahasia mereka.
Cara keenam, lihat sekeliling anda. Cari orang-orang gagal. Perhatikan
hidup mereka yang menderita. Ingatlah bila anda tidak mau menderita seperti
mereka, anda harus berbuat yang berbeda dengan mereka.
3. Kesabaran Tiada Akhir.
Sang Pemuda membangun jembatannya selama 8 tahun. Itu berarti ia bekerja keras selama itu. Ia juga harus mengatasi keluarganya yang merintangi. Dan yang terpenting, ia harus mengatasi keraguan dalam dirinya sendiri.
Sang Pemuda membangun jembatannya selama 8 tahun. Itu berarti ia bekerja keras selama itu. Ia juga harus mengatasi keluarganya yang merintangi. Dan yang terpenting, ia harus mengatasi keraguan dalam dirinya sendiri.
Sang pemuda Cina sukses. Kesuksesan yang ia raih karena ia BERSABAR TIADA
AKHIR.
Ia sabar bekerja. Ia sabar menahan rintangan orang tua. Ia sabar mengatasi
masalah-masalah teknis pembangunan jembatan. Ia sabar menanti kekasihnya. Sang
kekasih pun sabar menantinya. Apa yang terjadi bila sang pemuda tidak sabar? Ia
akan mengubur tujuannya!!! Ia akan mencari gadis tetangga saja. Dengan begitu,
ia hanya perlu membangun jembatan pendek. Itupun dibantu keluarganya.
Itulah yang terjadi dengan para pebisnis yang tidak sabar. Berbagai masalah yang ia hadapi membuatnya menyerah berusaha. Akhirnya ia kubur mimpinya.
Itulah yang terjadi dengan para pebisnis yang tidak sabar. Berbagai masalah yang ia hadapi membuatnya menyerah berusaha. Akhirnya ia kubur mimpinya.
Banyak orang yang telah mulai bisnis, lalu berhenti ketika masalah timbul.
Ketika bisnisnya turun, keluarga tidak mendukung, bisnis banyak pesaing,
konsumen mengeluh, suplayer curang, dan sebagainya mereka berhenti. Bukannya
berpikir dan bertindak untuk mengatasinya. Duh,…
Saya punya seorang teman yang tidak sabaran. Bisnisnya terus berganti.
Suatu kali ia buka konveksi. Eh, tiga bulan berikutnya, ia ganti bisnis jadi
agen asuransi. Belum dua bulan, ia ganti lagi jadi bisnis aquarium. Tidak lama
berselang, ia beralih ke bisnis multimedia.
Saya katakana padanya: “Bila anda tidak sabar dalam satu bidang bisnis,
anda tidak akan sukses. Sabar dan atasi masalah”. Semoga saja ia melakukannya.
Bersabar memang berat. Tapi tidak bersabar, jauh lebih berat. Ketika anda
berhenti berusaha mencapai tujuan anda, anda harus memulai lagi dari awal.
Selain itu, makin sering anda berhenti berusaha mencapai tujuan, maka lama-lama
tujuan anda akan turun.
Misalnya tujuan awal anda adalah Rp. 100 juta per bulan. Bisnis anda adalah
voucher pulsa. Anda sudah berusaha tapi belum berhasil. Anda pun memutuskan
berhenti. Nah, ketika anda akan berbisnis lagi, anda pasti menurunkan tujuan
anda. “Sudah terbukti Rp. 100 juta tidak bisa dicapai. Karena itu tujuan saya sekarang
adalah Rp. 50 juta.“
Duh,… satu kegagalan membuat tujuan turun 50%. Apalagi bila harus gagal
seperti Thomas Alva Edison. Ia gagal 10.000 kali. Untungnya, Edison bersabar.
Tujuannya tidak berubah. Ia harus menemukan logam yang tepat untuk bola lampunya.
Bersabar yang benar harus cerdas. Apa artinya? Bila satu cara untuk
mencapai tujuan gagal, maka bersabarlah untuk melakuan cara lain yang berbeda.
Bila anda masih berpikir dengan cara yang sama, maka pasti tindakannya juga
sama. Bila tindakan anda sama, maka pasti hasilnya juga sama. Itulah sebabnya
bersabar harus cerdas. Artinya terus berpikir cara-cara lain yang berbeda untuk
mendapat hasil yang berbeda.
Disinilah letak penting kreatifitas dalam bersabar. Bila anda bersabar tapi
tidak kreatif, maka anda akan seperti keledai yang jatuh berulang kali di
lubang yang sama.
Anda akan gagal berulang kali, tapi anda tidak belajar dari kegagalan itu.
Kegagalan anda jadi tidak ada artinya. Anda jadi benar-benar gagal. Orang
sabar, harus cerdas. Jadilah kreatif.
Orang sabar dan kreatif akan mendapat hasil yang berbeda dari orang biasa.
Bisnisnya akan berkembang lebih baik. Sabar membuat mereka tenang menghadapi
masalah.
Kreatif membuat mereka bisa terus menemukan solusi berbagai masalah yang terjadi.
Salam SUKSES dan BAHAGIA SELALU ! ! !
TERIMAKASIH. . . . . .
Kreatif membuat mereka bisa terus menemukan solusi berbagai masalah yang terjadi.
Salam SUKSES dan BAHAGIA SELALU ! ! !
TERIMAKASIH. . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ingin di Follow Oleh Saya, Tinggalkan Komentar Saja.
Saya Tunggu Komentar Anda..